Breaking News

Kemana Uang Saya? Trik Penganggaran Startup

Kalau di artikel sebelumnya kita membahas mengenai bagaimana cara mendokumentasikan aktivitas keuangan perusahaan dengan menggunakan software keuangan gratis . Maka pada artikel ini kita akan membahas fundamental anggaran yang harus kita siapkan. Hal ini untuk mencegah:

  • besar pasak daripada tiang! belanja banyak tetapi pemasukan tidak ada
  • bayar gaji pegawai ketinggian dari kemampuan
  • pemasukan tidak tertata gali lubang, tutup lubang
untuk mencegah itu semua anggaran menjadi hal yang penting dan tidak terelakkan. Untuk itu, akan sangat penting jika memiliki anggaran DAN juga proyeksi pemasukan. 

Anggaran

Bayangkan kamu punya modal, entah itu bootstrap, investor, atau bahkan hasil usaha tahun lalu. Pertanyaannya berapa yang akan kamu anggarkan! jawabannya memang tidak akan berupa angka tetapi lebih ke persentase. Oh, iya contoh ini berasumsi kamu di startup teknologi ya. Anggaran yang disampaikan pada Tabel adalah Anggaran maksimum dan sifatnya rekomendasi, ambil contoh anggaran kita adalah 2 Milyar maka 
  1. Gaji dan Kompensasi - maksimum 700 juta atau 58 juta per-bulan
  2. Operasional kantor - maksimum 300 juta 
  3. Pemasaran - maksimum 200 juta
  4. Infrastruktur dan alat - maksimum 200 juta
  5. Riset dan pembuatan produk - maksimum 200 juta
  6. Operasional lainnya - 200 juta
  7. Pelatihan dan pengembangan SDM beasiswa - 100 juta
  8. Cadangan - 100 juta 


Nah tapi jangan bahagia dulu melihat angka-angka itu, kita memperolehnya dari mana? tentu saja dari pemasukan. Nah bagaimana pemasukan itu bisa disusun kita bahas di bagian berikutnya:

Pemasukan 

Pemasukan adalah hal yang mudah diimpikan tetapi penuh tantangan untuk diimplementasikan prinsipnya dalam pemasukan adalah:
  1. Prioritaskan yang mudah di jual. Misalnya pelatihan setelah selesai sudah tidak ada tanggung jawab dibanding buat software custom. 
  2. Jual yang bisa dipakai berulang, misalnya jasa langganan kursus online, lisensi, dan produk digital 
  3. Jual yang sudah pasti ada pembelinya, misalnya repeat customer
berikut contohnya 


jika ditotal maka totalnya adalah 2.5 milyar atau 500 juta lebih, itu yang kita sebut dengan profit. Lalu kenapa kita butuh profit. 
  1. untuk rainy days, alias cadangan kalau mendadak terjadi penurunan sales
  2. untuk diinvestasikan kembali ke instrumen investasi seperti pasar uang, asset produktif lainnya
  3. untuk dibagikan sebagai dividen sehingga team akan bersemangat memiliki perusahaan

Barang digital dan berulang 

Sebenarnya jika melihat startup kaya di sana rumusnya adalah
  1. Buat satu jual kemana mana - misal SaaS
  2. Buat konten dijual berulang - misal platform kursus online
  3. Buat event durasi pendek dengan pengguna banyak - misal webinar 100 orang  


Tidak ada komentar