Perusahaan Besar Layoff? Apalagi Startup!
Akhir-akhir ini kita melihat banyak perusahaan di Indonesia yang melakukan PHK. Sebut saja pabrik elektronik, televisi swasta, hingga perusahaan sebesar Microsoft, Google, dan Meta. Alasannya beragam mulai dari maraknya AI, efisiensi anggaran, hingga ekonomi yang lesu. Bukan hanya di Indonesia, di luar negeri-pun mengalami kata kunci penghematan. Lesunya peredaran ekonomi dan demand yang menurun mengakibatkan menurunnya nilai saham dan menurunnya produktivitas perusahaan.
Sedihnya lagi, startup menjadi salah satu penyebab mengapa perekonomian lambat. Banyaknya fraud (seperti yang terjadi di perusahaan iOT di indonesia yang mengelola perikanan), rumitnya perizinan (seperti masuknya investor asing di investasi AI), hingga melemahnya nilai rupiah yang mengakibatkan belanja impor menjadi hal yang menghabiskan biaya dibanding sebelumnya. Singkat kata, jika perusahaan besar akan layoff apalagi startup.
Pada artikel ini kita akan membahas bagaimana startup dapat bertahan di era Indonesia gelap ini. Berikut adalah 7 tips yang dapat dilakukan di startup untuk mencegah layoff.
- Lihat belanja yang dapat diefesiensikan mulai dari biaya tetap dan biaya tidak tetap.
- Belajar tata kelola keuangan dan lakukan analisis keuangan untuk penghematan dan perpajakan.
- Kejar lebih semangat setiap peluang dan terima peluang dengan berbagai kondisi yang ada. Hal ini untuk menjamin perusahaan dapat memiliki cashflow yang sehat.
- Tagih setiap tagihan pekerjaan yang sudah selesai, segera closing proyek tanpa menudnda, kirim reminder agar pembayaran dapat dilakukan.
- efisiensi kerja, seorang pegawai sebisa mungkin mengerjakan lebih dari satu pekerjaan. Hal ini menjamin tidak ada idle pekerjaan.
- Kolaborasi rutin untuk mengingatkan dan menghubungkan klien dan tim. Hal ini akan menjamin terciptanya peluang dan diskusi-diskusi perbaikan yang dilakukan.
- Mekanisme rewards bagi yang memperoleh dan menangkap peluang. Hal ini akan meningkatkan dorongan semangat kerja bagi pengguna.
Tidak ada komentar