Struktur Proyek dalam DevOps
Dalam tata kelola proyek terdapat beberapa struktur proyek yang umum diaplikasikan dalam lingkungan DevOps. Pada artikel kali ini kita akan membahas beberapa model pelaksanaan dan bagaimana model pelaksanaan tersebut cocok untuk dilaksanakan.
Jenis Struktur DevOps
Virtual
Model struktur yang paling sering digunakan di era post-covid. Ditandai dengan adanya satu atau anggota yang tidak dalam lokasi yang sama. Model ini menyenangkan dan less-stress dengan catatan tim memiliki komitmen. Sangat cocok untuk proyek jangka panjang yang menjadi bagian sehari-hari
Colocation
Model struktur konvensional yang dijadikan satu dan diaplikasikan dalam satu tempat kerja. kolaborasi dan komunikasi akan erat, dan kedekatan. Sangat cocok untuk proyek yang urgen dan membutuhkan koordinasi intens.
Struktur Matrik
Model yang berfokus pada proyek yang lebih dari satu. Cocok untuk sebuah tim DevOps yang mengerjakan lebih dari satu proyek. Struktur matric ditandai dengan model yang saling melengkapi misalnya di Proyek A, sebagai project lead, di project B sebagai tester, di project C sebagai product owner.
Struktur hierarki
Model yang cocok untuk proyek jangka panjang misalnya produk yang berjalan lebih dari 2 tahun. Level kesetaraan, dan pelaksanaan proyek dan penugasan dilakukan dari atas ke bawah. Proyek umumnya dipimpin dan tanggung jawabnya melekat ke masing-masing kepala bidang, Kepala bidang berhak memiliki manajemen proyek sendiri.
Struktur tersentral
Terdapat manajemen yang mengelola proyek. Manajemen bertanggung jawab mengelola seluruh proyek organisasi. Dan menjamin pelaksanaannya berjalan lancar. Kepala bidang tidak memiliki hak tata kelola manajemen proyek mereka hanya pelaksana. Sementara manajemen melakukan orkestrasi pelaksanaan proyek.
Model Koordinasi di DevOps.
- Ruang lingkup
- Budget
- Jadwal
- Risk
- Quality
- Merencanakan
- Mengelola
- Mengontrol
Tidak ada komentar