QA yang baik seperti apa?
Kualitas Sebuah Aplikasi
Kualitas sebuah aplikasi bergantung pada beberapa hal mulai dari kejelasan kebutuhan, teknik pemrograman yang baik. hingga jaminan kualitas atau yang kita kenal quality assurance. Pada sebuah perangkat lunak, tentu kualitas sebuah aplikasi menjadi hal yang paling esensial. Pertanyaannya bagaimana proses yang paling mudah dalam melakukan QA terutama pada proses Agile yang paling banyak diadaptasikan oleh startup.
Lima metrik kualitas Perangkat Lunak
Sebuah perangkat lunak seyogyanya memiliki metrik (hal yang dapat diukur) untuk menjamin sebuah perangkat lunak berkualitas. Dalam hal ini kita akan mengetahui lima metrik kualitas perangkat lunak
#1 Sesuai dengan skenario yang diharapkan
Skenario penggunaan atau usage scenario dikaitkan dengan bagaimana penggunaan sebuah sistem dilakukan. Selayaknya bagian ini dijelaskan secara detail
#2 Definition of Done
DOD didefinisikan sebagai catatan bagaimana sebuah user story diterima. Pada bagian ini kita sebut dengan acceptance criteria (AC). AC berisi langkah-langkah pengujian aplikasi setelah aplikasi sudah dikembangkan. Jika usage scenario adalah bagaimana pengguna menggunakan, maka AC berisi bagaimana aplikasi diuji meliputi
- Kondisi good path. kondisi aplikasi digunakan dengan baik
- Kondisi alternative path. kondisi pengujian aplikasi digunakan dengan alternatif penggunaan semisal pada saat pengujian untuk menampilkan kesalahan atau fitur pembacaan kesalahan.
#3 Proses QA yang rutinitas
QA selayaknya dilakukan secara rutin dan bertahap. Kerutinan ini dilakukan alangkah baiknya sesi QA yang rutin semisal pada akhir setiap sprint.
#4 Hasil Pengujian
Hasil pengujian harus didokumentasikan, pada sistem DevOps misalnya. Hasil pengujian selayaknya disimpan dan dimasukkan dalam Test Plan
#5 Catatan Perubahan
Catatan perubahan menjadi metrik yang penting untuk didokumentasikan. Catatan perubahan dapat didokumentasikan pada wiki. Dan kemudian diterapkan perubahannya ke user story.
Contoh Proses QA dalam Scrum
Pada proses QA dalam Scrum dan tatanan teknis sekiranya adalah sebagai berikut:
- Product owner menyusun user story
- QA / Tester menyusun acceptance criteria
- Development team menyelesaikan user story
- Development team mendemonstrasikan ke QA / Tester dan Team
- QA / tester melakukan pengujian mandiri dengan melakukan dan melengkapi test plan dan mengeset status pengujian
- QA / tester melakukan demonstrasi dengan klien
- Klien memberi masukan terhadap hasil aplikasinya
- Product owner melakukan dokumentasi masukkan klien ke WIKI
- QA / tester mengidentifikasi perubahan yang terjadi
- Product owner mengubah user story
Tidak ada komentar