Breaking News

Mana yang lebih hemat Paas atau Iaas?

Seorang administrator pasti berpikir cara mudah untuk memindahkan solusi yang dimiliki ke komputasi awan adalah dengan memindahkannya solusinya ke IaaS. Sesederhana mengubah platform komputasi dari yang sifatnya fisik menjadi virtual dengan virtualisasi. Apakah benar pendekatan mudah itu menjadi lebih efisien atau sebenarnya hanya berakibat dalam pembengkakan biaya. Dalam artikel kali ini kita akan melakukan analisis sederhana melalui dua studi kasus sederhana. Kasus pertama adalah memindahkan database server dari on-premise ke cloud. Kasus kedua adalah memindahkan aplikasi web yang menggunakan database portabel seperti SQL lite dari on-premise ke cloud.

Kasus 1 - Memindahkan Basis data

Berbicara pemindahan SQL server maka kita memiliki dua opsi yakni menggunakan VM atau menggunakan PaaS SQL Azure. Berbicara VM atau PaaS SQL Azure, jika kita mengacu pada pricing calculator maka kita akan memperoleh ini
Jika kita membutuhkan VM dengan spesifikasi 16 GB Ram dengan 2 VCPU maka kita akan memperoleh 

Sekitar 2.3 Juta / bulan. Dan sebagai catatan Anda perlu memasang SQL Server sendiri atau menggunakan lisensi yang sudah Anda punya atau menggunakan lisensi berbasis SQL Server Developer / Express. Spesifikasi di atas adalah untuk 16 GB Ram, 2 V-CPU, 1 TB HDD. 
Kita bandingkan dengan PaaS. Kita menggunakan Elastic model dengan 2 V-Core. Hasilnya adalah 6.4 juta / bulan.
Bagaimana perbedaan bisa terjadi. Keunggulan PaaS tentu pada kemudahan pengelolaan dan efisiensi penggunaan. Ambil contoh proses backup, retensi, dan optimasi sudah diatur di PaaS. Belum lagi PaaS memberikan otomasi dalam API. Pada sisi lain, IaaS sederhana dan terbiasa bagi beberapa administrator. Tetapi sekali lagi perubahan tata kelola tidak ada perubahan. Pada tahap ini PaaS lebih membutuhkan investasi lebih dibanding IaaS.

Kasus 2 - Memindahkan Aplikasi Web 

Memindahkan aplikasi web juga sama dengan. Kita mengambil contoh membutuhkan web dengan spesifikasi 2 core dan 3.5 GB RAM dengan PaaS kita harus berinvestasi sebesar 1.7 juta / bulan.

Kita bandingkan dengan IaaS dengan spesifikasi sama yakni 2 core dan 3.5 GB Ram maka kita mendapatkan 2 juta / bulan

Pada kasus kedua kita menemukan bahwa IaaS lebih mahal dibanding PaaS. Belum lagi kita perlu membahas bagaimana overhead yang akan kita lakukan jika menggunakan IaaS seperti konfigurasi dan juga pemasangan aplikasi pendukung. Hal tersebut berbeda dengan PaaS yang sudah siap. Tetapi PaaS pun terbatas dengan teknologi Web modern yang kompatibel. Pada tahap ini perbedaan yang sedikit tetap mendorong kita melangkah ke PaaS.

Kesimpulan

Berdasar pada hasil sederhana studi kasus maka dapat kita simpulkan sebagai berikut:
  • Tidak ada yang lebih mahal dari IaaS atau PaaS keduanya dapat lebih murah dan lebih mahal.
  • IaaS memberikan kemudahan pada jaminan berjalannya solusi, tetapi waktu tambah dalam menyiapkannya dan perawatannya jangka panjang perlu dipikirkan.
  • PaaS memberikan kemudahan dalam menjamin perawatan dan kemudahan skalabilitas, tetapi perhatikan bagaimana secara jangka pendek ia harus menjamin bahwa solusi yang Anda usulkan sudah kompatibel dengan cloud terlebih dahulu. 



Tidak ada komentar