Lima Tips Proposal Proyek Anti Gagal
Entah Anda mengejar sebuah proyek, memperoleh funding startup, atau mengejar hibah dari negara atau swasta, sudah pasti Anda tidak bisa mengelak dari sebuah fenomena menyusun proposal. Proposal adalah sesuatu yang menjadi dasar bagaimana sebuah pendanaan diterima. Pada saat stakeholder membaca proposal maka sudah dapat dipastikan proposal menjadi hal yang menentukan. Pada artikel ini kita simak lima tips menyusun proposal proyek Anti gagal.
Tips 1. Pelajari Batasan Anggaran
Jika proyek tersebut adalah proyek yang berbasis pada hibah, anggaran, atau pendanaan dengan mekanisme tertentu maka jangan lupakan batasan anggaran. Bukan sebuah rahasia pada saat VC atau proyek sponsor melihat proposal adalah biaya yang pertama kali dilihat setelah selanjutnya kualitas dan komitmen pekerjaan Anda. Jadi yakinkan usulan Anda sesuai anggaran yang diberikan jika mungkin tidak melebihi batas. Jika ini adalah pekerjaan yang terbuka seperti pengajuan proyek maka lakukan pendekatan evaluasi tarif pekerjaan yang bisa diperoleh melalui satuan besaran usaha, besaran tarif standar, atau bahkan harga kompetitor.
Tips 2. Pelajari Format dan Struktur Proposal
Jika itu adalah sebuah hibah atau lomba pendanaan yang sudah memiliki format tertentu maka ikutilah. Jika tidak maka carilah standar proposal proyek yang diadopsi atau disarankan oleh asosiasi atau biro internasional. Standar proposal berbasis PMP (Project Management Practices), CMMI (Capability Maturity Model and Integration), atau yang lain.
Tips 3. Perhatikan timeline
Hal berikutnya yang harus diperhatikan adalah timeline. Pada saat menyusun jadwal yakinkan sesuai lini masa yang ditawarkan. pada beberapa lini masa yakinkan terdapat milestone atau capaian inkremental pekerjaan. Jadikan sebagai komitmen luaran yang diharapkan. Kesalahan yang umum dilakukan adalah menyusun lini masa keluaran pekerjaan hingga akhir masa. Padahal seyogyanya pemberi dana tentu ingin melihat proses dari capaiannya
Tips 4. Komprehensif dan tidak bertele-tele
Proposal selayaknya kompregensif. Komprehensif dilandasi pada tiga ciri utama yakni: kesesuaian dengan format, isinya yang berfokus pada masalah dan solusi, dan tidak terlalu banyak argumen. Berfokus pada ringkasan kegiatan, pernyataan kebutuhan dan masang diselesaikan, aktivitas proyek dan luarannya, serta evaluasi yang dibutuhkan.Tips 5. Tabel, Ilustrasi, dan Fakta
Pada saat menyusun proposal hindari menyusun sesuatu yang penuh argumen panjang dan berbelit-belit. Paragraf yang panjang, bertele-tele, dan tanpa arah. Susun paragraf secukupnya 3-4 paragraf dan lengkapi dengan ilustrasi, data kuanttatif dan Tabel.
Tidak ada komentar